Pandangan Pertama

Sore itu adalah sore yang seperti biasa. Di halaman sekolah kuhabiskan waktu senjaku bermain futsal bersama teman satu asrama. "Ahh.. aku udahan lah, udah capek, mau magrib pula", tuturku kepada yang lainya sambil duduk dipinggir lapangan. "Huu.. apalah si udin ini, baru juga setengah jalan mainya, udah KO duluan, kebanyakan main tuhh, Hahahahahah" begitulah celoteh salah satu teman sejawanku. Sore itu aku memang tidak bermain futsal seperti hari-hari sebelumnya. Yang biasanya aku bermain hingga larut senja, tapi sore itu badanku sungguh lelah sekali. Seharian waktuku penuh dengan kegiatan organisasi disekolah. Mungkin aku adalah laki-laki yang memiliki wajah yang standar saja, namun dengan memboyong sebagai ketua umum dalam dua organisasi, sehingga aku adalah seseorang yang sedikit berpengaruh disekolahku. Ditambah aku adalah seorang kepala bidang prestasi akademik dan non akademik di OSIS SMAN 2 Menggala, serta berbagai macam organisasi yang lain pun aku geluti seperti PASKIBRA dan juga Futsal. Dengan menyandang sebagai Ketua Umum ROHIS dan PMR, hari-hariku tiada henti untuk beraktivitas. Mulai mengurus masalah proposal kegiatan, rapat, persiapan anggota untuk perlonmbaan, hingga tugas sekolah yang tentu tidak bisa ku tinggalkan. Selain padatnya kegiatan yang membanjiri fikiranku, hari itu juga merupakan bagian dari hari-hari kelamku. Sebab sudah berjalan satu bulan aku putus hubungan dengan pacarku. Tentu sebagai seorang lelaki aku harus kuat dan lekas bangkit dari keadaan itu. "Hooiii!!.. Malah ngelamun loh" pekik si Tofa tepat ditelinga kananku. "Kamprett.. cumpleng dodol" keluhku kesal. "Awas top, jangan ganggu si udin, dia lagi GALAU! bahaya kalo dia ngamuk, ujung-ujungnya aku yang jadi korban dikamar nanti, jhahahah" timpal si Alfis yang datang dengan wajah penuh kemenangan. Tofa dan Alfis adalah orang yang dimana ada aku, ya disana pasti ada mereka berdua, Ya! bisa dibilang kami bertiga adalah sejoli. "Diem lu fis, gua tarkam juga tau rasa lu" balasku keruh. "Heh.. udahlaaahh.. kaya SMA 2 ini ga ada cewe yang lebih dari ayu aja loh" sambil menepuk pundakku si Tofa bergumam. "Yaaa.. gmna lah boy, ga nyangka aja hubungan bisa berakhir kaya gini, dengan latar belakang dia lebih memilih yang baru" keluh ku pada Tofa. "Lagian aku ngerasa ga ada cewe di SMA 2 ini yang lebih dari dia, sejak kenal dia sepertinya semua cewe di SMA 2 tuh jelek semua kecuali dia, eh tapi sekarang kebalikanya" tambahku kepada mereka. "Udah sih din, ntar juga ada gantinya" si Alfis dengan kata bijaknya. "Sok bijak sih fis, sok monyet sih fis, urusin tuh si selly, hahahahahh!" keluar lah kata-kata mutiara si Tofa. "hahahahah LUCU!'' balas si Alfis dan disusul pecahnya suasana sore itu. "Eh top udah masak nasi belom?" tanya Alfis. "Weeisss, tenang aja, makan besar kita malam ini" jawab si Tofa. "Ajak si Awal aja ntar kita iuran beli cincang lagi di warung makan padang" Alfis ngide. "Panitia daun siap?" tanya si Tofa melirikku. "Hahahah, tenang aja pohon pisang belakang asrama masih hidup kok" jawab ku. Asrama Ragem Nyapugh adalah tempat dimana kami menemukan keluarga baru dengan penuh kebersamaan, salah satunya adalah kebiasaan makan bersama dengan alas daun pisang. "Eh boy-boy, itu siapa ya?" tanyaku sambil menunjuk seorang gadis sedang mengendarai honda vario pink menuju ke asrama wanita. "Eh ntar pernah liat aku" kata si Tofa. Kami bertiga pun mengamati gadis tersebut secara seksama. "Oooh iyya, anak PMR itu din, ida-ida gitu namanya kalo ga salah" jelas si Tofa. "Iyyataahhhh?? ko aku ga pernah liaat??" gumamku tidak percaya. "Matamu lo din penuh dengan si Ayu" celoteh si Alfis padaku. "Anjai lu pis.. wah harus kenal ini" kata ku. "Ehm. Ehm .. chanel Ehm" sahut Tofa memberi isyarat. "hahahahah, SMA 2 belum berakhir Tof"' kataku menyambut. "Udah hajar aja besok, udah magrib ini, belum mandi juga" si Alfis merengek. "Whoooi! kedip doonggg!?" sambil menampar mukaku si Tofa mekik. "heheheh yuk yukk mandi" tutupku sambil kami berjalan menuju asrama putra.
Pandangan Pertama Pandangan Pertama Reviewed by Menyebar Ilmu on 19:17 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.